BAB I
PENDAHULUAN
Dengan selalu
memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT. atas limpahan Rohmat, Taufiq,
Hidayah dan `InayahNya, pada hari ini SABTU 08 Dzulqa’dah 1439 H., bertepatan
dengan tanggal 21 JULI 2018 M., Alhamdulillah kita semua dapat menjalankan
kegiatan Konferensi ke V MWC NU Karangnunggal dalam keadaan sehat wal afiat
tanpa suatu halangan apapun. Sholawat dan salam tidak lupa kita sanjungan
keharibaan Nabi besar Muhammad SAW.yang senantiasa kita harapkan syafaatnya
pada hari kiamat Amien
Pada kesempatan
ini kami haturkan banyak terima kasih dan penghargaan setinggi tingginya atas
kehadiran peserta konferensi dan tamu undangan yang secara tulus ikhlash
berkenan menghadiri undangan kami, dan kami tidak bisa membalas apa-apa selain
berdo`a semoga Allah senantiasa membalas dengan balasan yang berlipat
ganda Amien.
Hadirin yang
kami hormati
Ada empat (4)
bidang garapan MWC NU Karangnunggal yang harus diperhatikan dan senantiasa
harus diperjuangkan, hal ini merupakan amanat hadratussyeh KH Hasyim Asy`ari
yang tertuang dalam muqoddimah QONUN ASASI, yaitu :
- Bidang Addiniyyah (Keagamaan)
- Bidang Attarbiyyah (Pendidikan)
- Bidang Mabarrot (Sosial)
- Bidang Al Iqtishodiyyah (Ekonomi)
Secara sinergi
dan bersama sama program NU dalam bidang keagamaan banyak dilakukan oleh
Syuriyah, Lembaga Dakwah NU, dan RMI. Pelaksana program Pendidikan, Ekonomi dan
Sosial dikerjakan oleh Lembaga, Lajnah dan Badan Otonom yang ada.
Sedangkan
peranan MWC NU Karangnunggal dalam bidang Pendidikan, Sosial dan Ekonomi selain
yang bersifat prinsipil, hanya bersifat koordinasi dan konsultasi dalam tataran
operasional, belum memenuhi target ideal apa-apa yang dicita-citakan sebelumnya.
BAB II
PELAKSANAAN PROGRAM KERJA
Diakui atau
tidak dalam perjalanan sebuah organisasi tidak hanya memerlukan program program
yang telah dicanangkan sebelumnya, dan sesuatu yang wajar dalam organisasi;
namun dibutuhkan program program yang
lahir dari suatu kebijakan atas dasar pemikiran mendalam terhadap perkembangan
dinamika kondisi masyarakat yang sedang berkembang.
Hasil evaluasi
Pengurus MWC NU Karangnunggal, menunjukkan bahwa tidak semua program kerja dapat
dilaksanakan dengan baik atau sudah dilaksanakan dengan baik akan tetapi belum
memberikan hasil yang optimal, pada pereode 2012 – 2017 ini, MWC NU Karangnunggal
mengalami banyak kendala dan dilematis terhadap perkembangan organisasi,
dikarenakan memang kami sadar bahwa di Kecamatan Karangnunggal pada khusunya;
Pengamalan jam’iyah Nahdlatul Ulama memang bisa dirasakan secara maksimal, namu
dalam segi keorganisasian, masyarakat umum bahkan pengrus sendiri belum begitu
paham betul tentang keberadaan NU. .
Selain itu
beberapa program kerja yang telah atau sedang dilaksanakan bukan merupakan
amanat konferensi MWC NU Karangnunggal tahun 2012, tetapi hasil keputusan rapat
harian ataupun pleno yang merupakan respon dari situasi atau kebutuhan yang
diperlukan. Berikut ini akan kami
sajikan beberapa pelaksanaan program dengan segala kekurangan dan kelebihanya
A. Bidang Keagamaan
Program kerja dibidang
keagamaan merupakan bidang konsentrasi utama yang perlu terus ditingkatkan
pelaksanaanya. Dalam kaitanya pelaksanaan program keagamaan ini peran Syuriyah,
Lembaga Dakwah, dan Lembaga Bahsul Masail masih sangat cukup, lembaga inilah yang senantiasa memberi dorongan dan kontribusi
bagi peningkatan kehidupan keagamaan masyarakat, baik dalam kajian kitab,
bahsul masail, maupun melakukan pembinaan keagamaan
Namun
demikian perlu dicatat bahwa secara informal peran Madrasah Diniyah, TPQ, dan
pengajian di Masjid dan Musholla se wilayah Kecamatan Karangnunggal mampu
mendorong pengembangan faham Ahlussunah Wal Jama`ah yang selama ini
menjadi pegangan bagi Jam`iyah dan Jama`ah Nahdlatul Ulama. Namun Alhamdulillah;
ada beberapa sekolah yang khusunya di Pesantren Darussalam Pojok, ada mata
Pelajaran Mulok khusus ke Aswajaan.
Hal ini karena
faktor fakor sbb :
- Peran Syuriyah merupakan hak mutlak syuriyah, dalam hal ini syuriyah bersifat otonom dalam mengambil kebijakan dalam Jam`iyyah Nahdlatul Ulama, sedang Tanfidziyah adalah sebagai pelaksana dari kebijakan kebijakan syuriyah
- Dalam kaitanya dengan peran syuriyah, Tanfidziyah dapat mendukung dalam kaitanya dengan pelaksanaan beberapa program dan teknis oprasional organisasi semata, misalnya berkonsultasi dan tabayun dalam pengambilan keputusan keputusan penting dan tidak menentukan suatu kebijakan yang menjadi wewenang syuriyah.
B. Bidang
Pendidikan
Dalam
bidang Pendidikan, Majlis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama Karangnunggal walaupun
telah telah merintis pembentukan Lembaga Pendidikan Ma`arif MWC NU, namun
ternyata masih banyak tantangan dan kendala yang tidak bisa dipungkiri, dan untuk
menyelenggarakan sistem pendidikan yang menunjang bagi terwujudnya pemahaman
dan pengamalan faham Ahlussunah Wal jama`ah disatu sisi dan profesionalisme
disisi yang lain, maka dalam hal ini MWC NU hanya menerima koordinasi
dengan LP Maarif Kabupaten Tasikmalaya serta mengambil kebijakan secara
strategis sedangkan pelaksanaanya sepenuhnya diserahkan kepada Lembaga
Pendidikan Ma`arif PCNU Kabupaten.
C. Bidang Sosial dan Ekonomi
Pelaksanaan Program
kerja bidang sosial dan ekonomi, diakui banyak kekurangan dan belum dapat
dilaksanakan dengan baik hal ini desebabkan oleh beberapa hal antara lain sbb :
- Bidang sosial, untuk bidang sosial ini dititik beratkan pada masalah pelayanan kesehatan masyarakat, dalam hal ini MWC NU Karangnunggal belum mampu melaksanakan kearah itu, akan tetapi setidaknya Muslimat, Fatayat, dan IPPNU telah banyak berperan dalam Pos Pelayanan Terpadu ( Posyandu ) baik ditingkat desa masing masing maupun ditingkat kecamatan.
- Sementara untuk bidang Ekonomi, karena sumber daya NU dalam pengelolaan badan ekonomi, menjadikan program peningkatan ekonomi menjadi statis, sehingga belum dapat memberikan manfaat untuk kemaslahatan NU.
D.
Bidang Administrasi dan
Organisasi
Pada
setiap pergantian kepengurusan baik ditingkat MWC maupun ditingkat ranting
senantiasa mengamanatkan untuk melakukan penataan administrasi dan organisasi,
oleh karena itu MWC NU Karangnunggal berusaha untuk melakukan hal tersebut
menurut kemampuan yang dimiliki ( sedikit demi sedikit ) dengan tujuan untuk
mewujudkan fungsi dan peranan struktur organisasi MWC-NU; baik tertib
administrasi organisasi maupun sarana prasarana yang memadai.
Oleh
karena itu dengan modal semangat dan kebersamaan semua jajaran dan lapisan
masyarakat Nahdidliyin Alhamdulillah MWC NU Karangnunggal pernah punya
Kantor sekretariat sebagai pusat kegiatan Jam`iyyah Nahdlatul Ulama dan Badan
Otonomnya; walaupun Masih Bersifat MENYEWA., namun sampai saat ini
MWC-NU masih MUSAFIR, dan menanti partisipasi dari para jamaah NU untuk
mewujudkan Kantor MWC yang represntatif dan milik sendiri.
E. Bidang
Penguatan Organisasi
Perjalanan
organisasi manapun tidak bisa lepas dari urusan pendanaan atau keuangan
sebagai pendukung utama perjalanan organisasi, tentu selain rasa tanggung jawab
dan keikhlasan para pengurusnya, demikian juga perjalanan MWC NU Karangnunggal
selama ini. Oleh karena itu MWC NU Karangnunggal seharusnya melakukan
langkah langkah penguatan organisasi guna perjalanan organisasi, namun MWCNU
Karangnunggal pereode (2012-2017) dalam hal pendanaan hanya pada bersifat sebagai
berikut :
1.
Stimulan yang tidak tetap/menentu dari BAZNAS
Kecamatan maupun Kabupaten,
2.
Bantuan para Jama’ah dan Pengurus MWC NU
Karangnunggal, dan sempat menjadi kesepakatan IURAN anggota, namun tetap tidak
berjalan secara kontinue.
3.
Bantuan dari Anggota DPR-RI, DPRD Provinsi dan
DPRD Kabupaten (Fraksi PKB),.
4.
Bantuan/Stimulan PC NU Kab. Tasikmalaya dengan
nilai 3.000.000,- (Tiga Juta Rupiah).
5.
Penyisihan-penyisihan hasil usaha dan jasa yang
tidak mengikat.
6.
Bantuan dan infaq dari para Agniya yang tidak
mengikat
URAIAN PELAKSANAAN PROGRAM MWC NU KARANGNUNGGAL
PEREODE 2012 – 2017
NO
|
URAIAN
|
1
|
Pelaksanaan
Pelantikan Pengurus MWC NU, yang sekaligus Peringatan Hari Besar Islam
(Rojaban)
|
2
|
Silaturrahmi
ke beberapa Pimpinan Pondok Pesantren di Karangnunggal
|
3
|
Membenahi dan
menata kembali struktur organisasi pengurus MWC dan ranting se Karangnunggal
dengan membentuk kembali atau meremajakan kepengurusan secara serentak.
|
4
|
Membuat Plang
dan Susunan Kepengurusan MWC NU
|
5
|
Pengadaan
Batik NU
|
6
|
Membuat
KARTANU (Kartu Tanda Anggota NU)
|
7
|
Memberikan
bimbingan administrasi organisasi baik langsung atau tidak langsung
|
8
|
Meningkatkan
kerjasama dengan perangkat organisasi lainnya (Lembaga dan Badan Otonom)
|
9
|
Meningkatkan
konsolidasi keatas (PCNU), kesamping (Lembaga, Lajnah, dan Badan Otonom), dan
kebawah dengan ranting ranting NU
|
10
|
Melakukan
pembagian tugas pada jajaran pengurus MWC ( Syuriyah, Tanfidziyah dan Lembaga
)
|
11
|
Peningkatan
kwalitas warga Nahdliyyin yang menyangkut kesadaran beragama dan
berorganisasi dilakukan melalui rapat rapat baik MWC pada saat
pengajian pengajian.
|
12
|
Meningkatkan
Mabadi Khoiro Ummah (keteladanan yang baik) yang diberikan oleh para sepuh /
Kyai / Ulama NU melalui forum pengajian
|
13
|
Memberikan
fatwa ketika ditanyakan tentang kegiatan suatu kaum yang belum jelas hukumnya
|
14
|
Mengadakan
Pengajian rutin/yaumul IJTIMA’ setiap minggu ke tiga, dengan diisi pembahasan
Kitab Kuning yaitu Sulamun Taufiq dan Sirojut Tholibin.
|
15
|
Bantuan
Kemanusiaan Pada Bencana Alam “BANJIR BANDANG” Garut.
|
16
|
Berperan
aktif dalam setiap kegiatan PHBI Kecamatan maupun Kabupaten
|
17
|
Mengikuti
Pengajian/Yaumul Ijtima atau Rakor di PC NU Kab. Tasikmalaya
|
18
|
Menghadiri
Pelantikan MWC NU Parungponteng dan Cikalong
|
19
|
Menghadiri
Yaumul Ijtima/ Triwulanan Muslimat
|
20
|
Membuat
kalender MWC dan Jadwal Waktu Sholat dalam hitungan Hijriyah
|
21
|
Meningkatkan
peran Syuriyah terhadap keperluan ummat
|
22
|
Pembinaan
tentang cara menentukan arah Qiblat yang paling efektif
|
23
|
Memberikan
bimbingan dan fatwa keagamaan
|
24
|
Pembentukan
Banom :
1.
Muslimat NU dengan Ketua : ELI KARYATI, M.Pd.
2.
ISNU dengan Ketua : Hendar, M.Si
3.
LAZISNU dengan ketua Nana Sukmana, S.Pd.I
4.
PERGUNU dengan Ketua Dede Sulaeman, S.Ag.
5.
GP Ansor dengan Ketua : Dinan Samsul Ma’arif
6.
BANSER dengan ketua : Nandang
7.
Fatayat NU dengan ketua : Ai Nida
8.
IPNU dengan ketua : Agun Gunawan
9.
IPPNU dengan ketua : Ayu Anggita
10. Pagar Nusa
dengan Ketua : Asep Saepulloh
|
25
|
Menghadiri
beberapa kegiatan tentang Ke NU an, Keagamaan atau Kemasyarakatan, baik di
tingkat Kecamatan sampai Pusat termasuk silaturrahmi ke PBNU dan ANSOR Pusat.
|
26
|
Pengadaan
Sekretariat MWC NU, dengan status sewa, selama tiga tahun
|
27
|
Pernah
Pengadaan Kantin NU,
|
28
|
Pengadaan beberapa
Inventaris MWC NU, termasuk pernah pengadaan Internet atau WIFI NU,
|
29
|
Membuat Infaq
Bulan Dana MWCNU, walaupun sapai saat ini terhenti
|
30
|
Menghadiri
Muktamar NU dan Ziarah Wali Songo
|
31
|
Menghadiri
Liga Santri di Bandung dan Tasik
|
URAIAN PELAKSANAAN KEUANGAN MWC NU
KARANGNUNGGAL
PEREODE 2012 – 2017
A.
SUMBER DAN JUMLAH PENDAPATAN
1.
Dari BAZNAS Kecamatan Karangnunggal Rp.
14.000.000,-
2.
Dari BAZNAS Kabupaten Rp. 2.500.000,-
3.
Dari Anggota Dewan Provinsi (H. Oleh Soleh) Rp. 8.500.000,-
4.
Dari Anggota Dewan Pusat (H. Acep Adang Ruhiat) Rp. 8.500.000,-
5.
Dari Dewan Kabupaten (Sri Sulantri) Rp. 1.000.000,-
6.
Dari Hasil Infaq Anggota/Pengurus Rp.
14.900.000,-
7.
DPC PKB Kabupaten Rp. 1.000.000,-
8.
Hasil Penyisihan Kalender NU Rp. 1.000.000,-
9.
Dari PC NU Rp. 3.000.000,-
10. Dari hasil
Usaha lainnya yang tidak mengikat Rp. 5.000.000,-
11. Dari Telkomsel Rp. 500.000,-
12. Dari Para
Agniya Rp.
40.000.000,-
JUMLAH PENDAPATAN Rp. 105.700.000,-
B.
REALISASI DAN PENGELUARAN
1.
Kegiatan Pelantikan Penngurus MWC NU Rp. 8.500.000,-
2.
Yaumul Ijtima’/Pengajian Rp. 3.600.000,-
3.
Bantuan Kemanusian Banjir Bandang Garut Rp. 9.000.000,-
4.
Kesekretariatan Rp. 7.400.000,-
5.
Menghadiri Pelantikan MWC NU Cikalong &
Parungponteng Rp. 400.000,-
6.
Perjalanan dinas Yaumul Ijtima PC-NU Kabupaten Rp. 8.400.000,-
7.
Kegiatan Muktamar dan Ziarah Rp. 14.000.000,-
8.
Kunjungan / Silaturrahmi ke Kantor PBNU dan
Ansor Pusat Rp. 5.000.000,-
9.
Menhadiri KONFERWIL NU di Garut Rp. 1.000.000,-
10. Pembayaran
Listrik Rp. 1.900.000,-
11. Pembayaran WIFI Rp.
2.500.000,-
12. Pengadaan
Inventaris Rp. 4.000.000,-
13. Renovasi dan
Pemeliharaan Sekre Rp. 6.000.000,-
14. Mengahdiri
HARLAH NU 2 kali Rp. 1.500.000,-
15. Kegiatan PKD
ANSOR 3 kali Rp. 1.500.000,-
16. Kegiatan
DIKLATSAR BANSER 2 kali Rp. 1.000.000,-
17. Ansor
Bersholawat Rp. 5.500.000,-
18. Kegiatan Hari
Santri Bandung dan Tasik Rp. 1.000.000,-
19. Kegiatan PHBI Rp. 4.000.000,-
20. Konsumsi dan
Akomodasi Rapat Rp. 5.500.000,-
21. KONFENAS Ansor Rp. 500.000,-
22. Ta’jiah dan
Menengok yang sakit Rp. 2.000.000,-
23. Menghadiri
Kunjungan Ketua PBNU ke Salopa dan jamanis Rp. 1.000.000,-
24. Pertemuan Ulama
se Priangan Timur 2 kali di Cipasung Rp. 1.500.000,-
25. Pelatihan
Ta’mir Mesjid 2 kali Rp. 1.000.000,-
26. Pengadaan batik
NU Rp. 4.500.000,-
27. Pembuatan
Kalender MWC NU Rp. 2.500.000,-
28. Kegiatan
Konfercam MWC NU hari ini Rp. 7.000.000,-
JUMLAH PENGELUARAN Rp. 105.700.000,-
BAB III
FAKTOR PENDORONG DAN
PENGHAMBAT
PENGURUS MWC KARANGNUNGGAL MASA KHIDMAT 2012 – 2017
Secara spesifik beberapa kegiatan dengan tingkat keberhasilan yang belum
optimal bahkan kegagalan dan kelemahan yang telah mengiringi perjalanan
pengurus MWC Karangnunggal periode 2012 – 2017 telah dikemukakan diatas, namun
ada baiknya pada kesempatan ini akan kami uraikan beberapa factor yang
mendorong dan factor yang menghambat pencapaian program kerja MWC NU
Karangnunggal
1. Faktor Pendorong
a.
Adanya kesamaan faham dan Idiologi dikalangan
pengurus MWC, yaitu faham Ahlussunah Wal Jama`ah yang kemudian dijabarkan dalam
Mabadi` Khoiru Ummah (keteladanan untuk menjadi umat yang
baik)
b.
Adanya kesungguhan pengurus MWC NU yang didukung oleh segenap pengurus
ranting, Lembaga dan badan otonomnya
c.
Komposisi kepengurusan yang ideal dan seimbang antara generasi sepuh dan
generasi muda, antara lulusan pesantren. Perguruan tinggi dan pengusaha
2. Faktor
Penghambat
a.
Munculnya perubahan dinamika sosial ekonomi dan
politik yang mengarah pada kepentingan pribadi sesaat yang semula dinamika
sosial ekonomi dan politiknya mengarah pada kepentingan bersama untuk
pengembangan dan kemajuan wilayah Kecamatan Karangnunggal khususnya MWCNU, dan
pihak luar yang tidak menginginkan Kecamatan Karangnunggal (kegiatan ke NU an)
berkembang dan maju seperti kecamatan kecamatan yang lainnya
b.
Secara internal faktor sumber daya manusia
masih merupakan persoalan yang serius, dalam kontek ini belum dapat
diidentifikasi ketersediaan SDM dilingkungan warga Nahdliyyin wilayah kec Karangnunggal
secara menyeluruh, sehingga rekrutment pengurus MWCNU Karangnunggal masih
terkesan “ asal comot/asal Pilih “ sehingga MWCNU Karangnunggal tidak mampu
mengakomodasi SDM yang benar benar professional.
c.
Lemahnya sistem pendanaan guna membiayai pelaksanaan program program
MWCNU. Hal ini disebabkan karena masing-masing ranting mempunyai beban kegiatan
yang tidak sedikit, untuk mengadakan kegiatan pengajian di desa-desa. Dalam kaitan ini perlu ada sistem PENDANAAN yang BERSUMBER dari
masyarakat NAHDLIYIN Karangnunggal, termasuk adalah kesadran daro para
Pengurus yang Baru nanti, dengan tanpa
membebani ranting.
d.
Lemahnya Skill Manajerial dilingkungan
kepengurusan MWC-NU, hal ini diasumsikan karena dalam kegiatan kegiatan MWC-NU
sulit diatur dengan manajement modern, sehingga peranan jama`ah (warga
Nahdliyyin secara umum) masih mendominasi dibandingkan dengan peranan jam`iyyah
(warga Nahdliyyin yang secara sohih menjadi pengurus dan menggunakan aturan
aturan organisasi.
BAB IV
PENUTUP
Dari uraian tersebut diatas, maka dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut :
1.
Kinerja Pengurus MWCNU Karangnunggal telah dapat dijalankan dengan didukung oleh sistim aturan aturan resmi
seperti diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Nahdlatul Ulama,
untuk itu konsistensi dalam berpegang teguh pada aturan organisasi harus
dipertahankan dan terus dilestarikan sebagai organisasi yang sehat dan dinamis
2.
Dalam pelaksanaan program kerja hasil
Konferensi MWCNU Karangnunggal tahun 2012 memang belum dapat berjalan sesuai
yang diharapkan dan banyak kekurangan, untuk itu diharapkan agar kekurangan
kekurangan tersebut dapat diminimalisir pada kepengurusan MWCNU mendatang
3.
Dalam perkembanganya MWCNU Karangnunggal tidak
semata mata dipengaruhi oleh kondisi internal organisasi tetapi juga kondisi
ekternal organisasi, sebab sebagai organisasi keagamaan terbesar di kecamatan
Karangnunggal sangat diperlukan kerjasama yang senergi dengan semua komponen
baik antar pengurus NU, tokoh masyarakat, Lembaga sosial,, maupun lembaga
Pemerintahan yang ada.
Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati,
kami segenap pengurus MWCNU Karangnunggal masa khidmat 2012 – 2017 mengucapkan
terima kasih atas bantuan semua pihak dan mohon ma`af atas segala kekurangan
kami, semoga Allah SWT memberikan balasan yang lebih layak kepada pihak pihak
yang telah membantu dan senantiasa mendapat maghfiroh atas segala
kekurangan dan kekhilafan Amien
Karangnunggal, 08 Dzulqa’dah 1439 H.
21 Juli 2018 M.
PENGURUS
MAJLIS WAKIL CABANG
JAM`IYAH NAHDLATUL ULAMA
KARANGNUNGGAL – TASIKMALAYA
Ro`is Syuriyah,
Ketua,
Sekretaris,
TTD TTD TTD
KH. SYARIF
HIADAYAT ABDUL MUHAEMIN, S.Pd.I
W. SUHENDI, S.Ag.
Mantap dan saya ucapkan terima kasih. ijin duplikat Gus.. untuk persiapa LPJ kami
BalasHapus