Minggu, 22 Juli 2018

LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN (LPJ) MAJELIS WAKIL CABANG NU KEC. KARANGNUNGGAL MASA KHIDMAT 2012-2017


BAB I
PENDAHULUAN


Dengan selalu memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT. atas limpahan Rohmat, Taufiq, Hidayah dan `InayahNya, pada hari ini SABTU 08 Dzulqa’dah 1439 H., bertepatan dengan tanggal 21 JULI 2018 M., Alhamdulillah kita semua dapat menjalankan kegiatan Konferensi ke V MWC NU Karangnunggal dalam keadaan sehat wal afiat tanpa suatu halangan apapun. Sholawat dan salam tidak lupa kita sanjungan keharibaan Nabi besar Muhammad SAW.yang senantiasa kita harapkan syafaatnya pada hari kiamat Amien
Pada kesempatan ini kami haturkan banyak terima kasih dan penghargaan setinggi tingginya atas kehadiran peserta konferensi dan tamu undangan yang secara tulus ikhlash berkenan menghadiri undangan kami, dan kami tidak bisa membalas apa-apa selain berdo`a semoga Allah senantiasa membalas dengan balasan yang berlipat ganda  Amien.
Hadirin yang kami hormati
Ada empat (4) bidang garapan MWC NU Karangnunggal yang harus diperhatikan dan senantiasa harus diperjuangkan, hal ini merupakan amanat hadratussyeh KH Hasyim Asy`ari yang tertuang dalam muqoddimah QONUN ASASI, yaitu :
  1. Bidang Addiniyyah (Keagamaan)
  2. Bidang Attarbiyyah (Pendidikan)
  3. Bidang Mabarrot (Sosial)
  4. Bidang Al Iqtishodiyyah (Ekonomi)
Secara sinergi dan bersama sama program NU dalam bidang keagamaan banyak dilakukan oleh Syuriyah, Lembaga Dakwah NU, dan RMI. Pelaksana program Pendidikan, Ekonomi dan Sosial dikerjakan oleh Lembaga, Lajnah dan Badan Otonom yang ada.
Sedangkan peranan MWC NU Karangnunggal dalam bidang Pendidikan, Sosial dan Ekonomi selain yang bersifat prinsipil, hanya bersifat koordinasi dan konsultasi dalam tataran operasional, belum memenuhi target ideal apa-apa yang dicita-citakan sebelumnya.



BAB II
PELAKSANAAN PROGRAM KERJA

Diakui atau tidak dalam perjalanan sebuah organisasi tidak hanya memerlukan program program yang telah dicanangkan sebelumnya, dan sesuatu yang wajar dalam organisasi; namun  dibutuhkan program program yang lahir dari suatu kebijakan atas dasar pemikiran mendalam terhadap perkembangan dinamika kondisi masyarakat yang sedang berkembang.
Hasil evaluasi Pengurus MWC NU Karangnunggal, menunjukkan bahwa tidak semua program kerja dapat dilaksanakan dengan baik atau sudah dilaksanakan dengan baik akan tetapi belum memberikan hasil yang optimal, pada pereode 2012 – 2017 ini, MWC NU Karangnunggal mengalami banyak kendala dan dilematis terhadap perkembangan organisasi, dikarenakan memang kami sadar bahwa di Kecamatan Karangnunggal pada khusunya; Pengamalan jam’iyah Nahdlatul Ulama memang bisa dirasakan secara maksimal, namu dalam segi keorganisasian, masyarakat umum bahkan pengrus sendiri belum begitu paham betul tentang keberadaan NU. .
Selain itu beberapa program kerja yang telah atau sedang dilaksanakan bukan merupakan amanat konferensi MWC NU Karangnunggal tahun 2012, tetapi hasil keputusan rapat harian ataupun pleno yang merupakan respon dari situasi atau kebutuhan yang diperlukan. Berikut ini akan kami sajikan beberapa pelaksanaan program dengan segala kekurangan dan kelebihanya
A.    Bidang Keagamaan
Program kerja dibidang keagamaan merupakan bidang konsentrasi utama yang perlu terus ditingkatkan pelaksanaanya. Dalam kaitanya pelaksanaan program keagamaan ini peran Syuriyah, Lembaga Dakwah, dan Lembaga Bahsul Masail masih sangat cukup, lembaga inilah yang senantiasa memberi dorongan dan kontribusi bagi peningkatan kehidupan keagamaan masyarakat, baik dalam kajian kitab, bahsul masail, maupun melakukan pembinaan keagamaan
Namun demikian perlu dicatat bahwa secara informal peran Madrasah Diniyah, TPQ, dan pengajian di Masjid dan Musholla se wilayah Kecamatan Karangnunggal mampu mendorong  pengembangan faham Ahlussunah Wal Jama`ah yang selama ini menjadi pegangan bagi Jam`iyah dan Jama`ah Nahdlatul Ulama. Namun Alhamdulillah; ada beberapa sekolah yang khusunya di Pesantren Darussalam Pojok, ada mata Pelajaran Mulok khusus ke Aswajaan.
Hal ini karena faktor fakor sbb :
  1. Peran Syuriyah merupakan hak mutlak syuriyah, dalam hal ini syuriyah bersifat otonom dalam mengambil kebijakan dalam Jam`iyyah Nahdlatul Ulama, sedang Tanfidziyah adalah sebagai pelaksana dari kebijakan kebijakan syuriyah
  2. Dalam kaitanya dengan peran syuriyah, Tanfidziyah dapat mendukung dalam kaitanya dengan pelaksanaan beberapa program dan teknis oprasional organisasi semata, misalnya berkonsultasi dan tabayun dalam pengambilan keputusan keputusan penting dan tidak menentukan suatu kebijakan yang menjadi wewenang syuriyah.
B.    Bidang Pendidikan
Dalam bidang Pendidikan, Majlis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama Karangnunggal walaupun telah telah merintis pembentukan Lembaga Pendidikan Ma`arif MWC NU, namun ternyata masih banyak tantangan dan kendala yang tidak bisa dipungkiri, dan untuk menyelenggarakan sistem pendidikan yang menunjang bagi terwujudnya pemahaman dan pengamalan faham Ahlussunah Wal jama`ah disatu sisi dan profesionalisme disisi yang lain, maka dalam hal ini MWC NU hanya  menerima koordinasi dengan LP Maarif Kabupaten Tasikmalaya serta mengambil kebijakan secara strategis sedangkan pelaksanaanya sepenuhnya diserahkan kepada Lembaga Pendidikan Ma`arif PCNU Kabupaten.
C.    Bidang Sosial dan Ekonomi
Pelaksanaan Program kerja bidang sosial dan ekonomi, diakui banyak kekurangan dan belum dapat dilaksanakan dengan baik hal ini desebabkan oleh beberapa hal antara lain sbb :
  1. Bidang sosial, untuk bidang sosial ini dititik beratkan pada masalah pelayanan kesehatan masyarakat, dalam hal ini MWC NU Karangnunggal belum mampu melaksanakan kearah itu, akan tetapi setidaknya Muslimat, Fatayat, dan IPPNU telah banyak berperan dalam  Pos Pelayanan Terpadu ( Posyandu ) baik ditingkat desa masing masing maupun ditingkat kecamatan.
  2. Sementara untuk bidang Ekonomi, karena sumber daya NU dalam pengelolaan badan ekonomi, menjadikan program peningkatan ekonomi menjadi statis, sehingga belum dapat memberikan manfaat untuk kemaslahatan NU.

D.    Bidang Administrasi dan Organisasi
Pada setiap pergantian kepengurusan baik ditingkat MWC maupun ditingkat ranting senantiasa mengamanatkan untuk melakukan penataan administrasi dan organisasi, oleh karena itu MWC NU Karangnunggal berusaha untuk melakukan hal tersebut menurut kemampuan yang dimiliki ( sedikit demi sedikit ) dengan tujuan untuk mewujudkan fungsi dan peranan struktur organisasi MWC-NU; baik tertib administrasi organisasi maupun sarana prasarana yang memadai.
Oleh karena itu dengan modal semangat dan kebersamaan semua jajaran dan lapisan masyarakat Nahdidliyin Alhamdulillah  MWC NU Karangnunggal pernah punya Kantor sekretariat sebagai pusat kegiatan Jam`iyyah Nahdlatul Ulama dan Badan Otonomnya; walaupun Masih Bersifat MENYEWA., namun sampai saat ini MWC-NU masih MUSAFIR, dan menanti partisipasi dari para jamaah NU untuk mewujudkan Kantor MWC yang represntatif dan milik sendiri.

E.   Bidang Penguatan Organisasi
Perjalanan organisasi manapun tidak bisa lepas dari urusan pendanaan atau keuangan  sebagai pendukung utama perjalanan organisasi, tentu selain rasa tanggung jawab dan keikhlasan para pengurusnya, demikian juga perjalanan MWC NU Karangnunggal selama ini.  Oleh karena itu MWC NU Karangnunggal seharusnya melakukan langkah langkah penguatan organisasi guna perjalanan organisasi, namun MWCNU Karangnunggal pereode (2012-2017) dalam hal pendanaan hanya pada bersifat sebagai berikut :
1.    Stimulan yang tidak tetap/menentu dari BAZNAS Kecamatan maupun Kabupaten,
2.    Bantuan para Jama’ah dan Pengurus MWC NU Karangnunggal, dan sempat menjadi kesepakatan IURAN anggota, namun tetap tidak berjalan secara kontinue.
3.    Bantuan dari Anggota DPR-RI, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten (Fraksi PKB),.
4.    Bantuan/Stimulan PC NU Kab. Tasikmalaya dengan nilai 3.000.000,- (Tiga Juta Rupiah).
5.    Penyisihan-penyisihan hasil usaha dan jasa yang tidak mengikat.
6.    Bantuan dan infaq dari para Agniya yang tidak mengikat

URAIAN PELAKSANAAN PROGRAM  MWC NU KARANGNUNGGAL
PEREODE 2012 – 2017

NO
URAIAN
1
Pelaksanaan Pelantikan Pengurus MWC NU, yang sekaligus Peringatan Hari Besar Islam (Rojaban)
2
Silaturrahmi ke beberapa Pimpinan Pondok Pesantren di Karangnunggal
3
Membenahi dan menata kembali struktur organisasi pengurus MWC dan ranting se Karangnunggal dengan membentuk kembali atau meremajakan kepengurusan secara serentak.
4
Membuat Plang dan Susunan Kepengurusan MWC NU
5
Pengadaan Batik NU
6
Membuat KARTANU (Kartu Tanda Anggota NU)
7
Memberikan bimbingan administrasi organisasi baik langsung atau tidak langsung
8
Meningkatkan kerjasama dengan perangkat organisasi lainnya (Lembaga dan  Badan Otonom)
9
Meningkatkan konsolidasi keatas (PCNU), kesamping (Lembaga, Lajnah, dan Badan Otonom), dan kebawah dengan ranting ranting NU
10
Melakukan pembagian tugas pada jajaran pengurus MWC ( Syuriyah, Tanfidziyah dan Lembaga )
11
Peningkatan kwalitas warga Nahdliyyin yang menyangkut kesadaran beragama dan berorganisasi dilakukan melalui rapat rapat baik  MWC pada saat pengajian pengajian.
12
Meningkatkan Mabadi Khoiro Ummah (keteladanan yang baik) yang diberikan oleh para sepuh / Kyai / Ulama NU melalui forum pengajian
13
Memberikan fatwa ketika ditanyakan tentang kegiatan suatu kaum yang belum jelas hukumnya
14
Mengadakan Pengajian rutin/yaumul IJTIMA’ setiap minggu ke tiga, dengan diisi pembahasan Kitab Kuning yaitu Sulamun Taufiq dan Sirojut Tholibin.
15
Bantuan Kemanusiaan Pada Bencana Alam “BANJIR BANDANG” Garut.
16
Berperan aktif dalam setiap kegiatan PHBI Kecamatan maupun Kabupaten
17
Mengikuti Pengajian/Yaumul Ijtima atau Rakor di PC NU Kab. Tasikmalaya
18
Menghadiri Pelantikan MWC NU Parungponteng dan Cikalong
19
Menghadiri Yaumul Ijtima/ Triwulanan Muslimat
20
Membuat kalender MWC dan Jadwal Waktu Sholat dalam hitungan Hijriyah
21
Meningkatkan peran Syuriyah terhadap keperluan ummat
22
Pembinaan tentang cara menentukan arah Qiblat yang paling efektif
23
Memberikan bimbingan dan fatwa keagamaan
24
Pembentukan Banom :
1.      Muslimat NU dengan Ketua : ELI KARYATI, M.Pd.
2.      ISNU dengan Ketua : Hendar, M.Si
3.      LAZISNU dengan ketua Nana Sukmana, S.Pd.I
4.      PERGUNU dengan Ketua Dede Sulaeman, S.Ag.
5.      GP Ansor dengan Ketua : Dinan Samsul Ma’arif
6.      BANSER dengan ketua : Nandang
7.      Fatayat NU dengan ketua : Ai Nida
8.      IPNU dengan ketua : Agun Gunawan
9.      IPPNU dengan ketua : Ayu Anggita
10.  Pagar Nusa dengan Ketua : Asep Saepulloh
25
Menghadiri beberapa kegiatan tentang Ke NU an, Keagamaan atau Kemasyarakatan, baik di tingkat Kecamatan sampai Pusat termasuk silaturrahmi ke PBNU dan ANSOR Pusat.
26
Pengadaan Sekretariat MWC NU, dengan status sewa, selama tiga tahun
27
Pernah Pengadaan Kantin NU,
28
Pengadaan beberapa Inventaris MWC NU, termasuk pernah pengadaan Internet atau WIFI NU,
29
Membuat Infaq Bulan Dana MWCNU, walaupun sapai saat ini terhenti
30
Menghadiri Muktamar NU dan Ziarah Wali Songo
31
Menghadiri Liga Santri di Bandung dan Tasik

URAIAN PELAKSANAAN KEUANGAN  MWC NU KARANGNUNGGAL
PEREODE 2012 – 2017

A.    SUMBER DAN JUMLAH PENDAPATAN
1.      Dari BAZNAS Kecamatan Karangnunggal                                      Rp.   14.000.000,-
2.      Dari BAZNAS Kabupaten                                                                Rp.     2.500.000,-
3.      Dari Anggota Dewan Provinsi (H. Oleh Soleh)                                Rp.     8.500.000,-
4.      Dari Anggota Dewan Pusat (H. Acep Adang Ruhiat)                      Rp.     8.500.000,-
5.      Dari Dewan Kabupaten (Sri Sulantri)                                                Rp.     1.000.000,-
6.      Dari Hasil Infaq Anggota/Pengurus                                                  Rp.   14.900.000,-
7.      DPC PKB Kabupaten                                                                                    Rp.     1.000.000,-
8.      Hasil Penyisihan Kalender NU                                                          Rp.     1.000.000,-
9.      Dari PC NU                                                                                       Rp.     3.000.000,-
10.  Dari hasil Usaha lainnya yang tidak mengikat                                   Rp.     5.000.000,-
11.  Dari Telkomsel                                                                                   Rp.        500.000,-
12.  Dari Para Agniya                                                                               Rp.   40.000.000,-
JUMLAH PENDAPATAN             Rp.  105.700.000,-

B.     REALISASI DAN PENGELUARAN
1.      Kegiatan Pelantikan Penngurus MWC NU                                       Rp.    8.500.000,-
2.      Yaumul Ijtima’/Pengajian                                                                  Rp.    3.600.000,-
3.      Bantuan Kemanusian Banjir Bandang Garut                                                Rp.    9.000.000,-
4.      Kesekretariatan                                                                                  Rp.    7.400.000,-
5.      Menghadiri Pelantikan MWC NU Cikalong & Parungponteng        Rp.       400.000,-
6.      Perjalanan dinas Yaumul Ijtima PC-NU Kabupaten                         Rp.    8.400.000,-
7.      Kegiatan Muktamar dan Ziarah                                                         Rp.   14.000.000,-
8.      Kunjungan / Silaturrahmi ke Kantor PBNU dan Ansor Pusat          Rp.     5.000.000,-
9.      Menhadiri KONFERWIL NU di Garut                                            Rp.     1.000.000,-
10.  Pembayaran Listrik                                                                            Rp.     1.900.000,-
11.  Pembayaran WIFI                                                                              Rp.     2.500.000,-      
12.  Pengadaan Inventaris                                                                         Rp.     4.000.000,-
13.  Renovasi dan Pemeliharaan Sekre                                                     Rp.     6.000.000,-
14.  Mengahdiri HARLAH NU   2 kali                                                   Rp.     1.500.000,-
15.  Kegiatan PKD ANSOR 3 kali                                                           Rp.     1.500.000,-
16.  Kegiatan DIKLATSAR BANSER 2 kali                                         Rp.     1.000.000,-
17.  Ansor Bersholawat                                                                            Rp.     5.500.000,-
18.  Kegiatan Hari Santri  Bandung dan Tasik                                         Rp.     1.000.000,-
19.  Kegiatan PHBI                                                                                  Rp.     4.000.000,-
20.  Konsumsi dan Akomodasi Rapat                                                      Rp.     5.500.000,-
21.  KONFENAS Ansor                                                                          Rp.        500.000,-
22.  Ta’jiah dan Menengok yang sakit                                                      Rp.     2.000.000,-
23.  Menghadiri Kunjungan Ketua PBNU ke Salopa dan jamanis           Rp.     1.000.000,-
24.  Pertemuan Ulama se Priangan Timur 2 kali di Cipasung                   Rp.     1.500.000,-
25.  Pelatihan Ta’mir Mesjid 2 kali                                                           Rp.     1.000.000,-      
26.  Pengadaan batik NU                                                                          Rp.     4.500.000,-
27.  Pembuatan Kalender MWC NU                                                        Rp.     2.500.000,-
28.  Kegiatan Konfercam  MWC NU hari ini                                           Rp.     7.000.000,-
                                         JUMLAH PENGELUARAN                Rp.  105.700.000,-




BAB III
FAKTOR PENDORONG DAN PENGHAMBAT
PENGURUS MWC KARANGNUNGGAL MASA KHIDMAT 2012 – 2017

          Secara spesifik beberapa kegiatan dengan tingkat keberhasilan yang belum optimal bahkan kegagalan dan kelemahan yang telah mengiringi perjalanan pengurus MWC Karangnunggal periode 2012 – 2017 telah dikemukakan diatas, namun ada baiknya pada kesempatan ini akan kami uraikan beberapa factor yang mendorong dan factor yang menghambat pencapaian program kerja MWC  NU Karangnunggal
1.  Faktor Pendorong
a.       Adanya kesamaan faham dan Idiologi dikalangan pengurus MWC, yaitu faham Ahlussunah Wal Jama`ah yang kemudian dijabarkan dalam Mabadi` Khoiru Ummah (keteladanan untuk menjadi umat yang baik)     
b.      Adanya kesungguhan pengurus MWC NU yang didukung oleh segenap pengurus ranting, Lembaga dan badan otonomnya
c.       Komposisi kepengurusan yang ideal dan seimbang antara generasi sepuh dan generasi muda, antara lulusan pesantren. Perguruan tinggi dan  pengusaha

2.  Faktor Penghambat
a.       Munculnya perubahan dinamika sosial ekonomi dan politik yang mengarah pada kepentingan pribadi sesaat yang semula dinamika sosial ekonomi dan politiknya mengarah pada kepentingan bersama untuk pengembangan dan kemajuan wilayah Kecamatan Karangnunggal khususnya MWCNU, dan pihak luar yang tidak menginginkan Kecamatan Karangnunggal (kegiatan ke NU an) berkembang dan maju seperti kecamatan kecamatan yang lainnya
b.      Secara internal faktor sumber daya manusia masih merupakan persoalan yang serius, dalam kontek ini belum dapat diidentifikasi ketersediaan SDM dilingkungan warga Nahdliyyin wilayah kec Karangnunggal secara menyeluruh, sehingga rekrutment pengurus MWCNU Karangnunggal masih terkesan “ asal comot/asal Pilih “ sehingga MWCNU Karangnunggal tidak mampu mengakomodasi SDM yang benar benar professional.
c.       Lemahnya sistem pendanaan guna membiayai pelaksanaan program program MWCNU. Hal ini disebabkan karena masing-masing ranting mempunyai beban kegiatan yang tidak sedikit, untuk mengadakan kegiatan pengajian di desa-desa. Dalam kaitan ini   perlu ada sistem PENDANAAN yang BERSUMBER dari masyarakat NAHDLIYIN Karangnunggal, termasuk adalah kesadran daro para Pengurus yang Baru nanti, dengan tanpa  membebani ranting.
d.      Lemahnya Skill Manajerial dilingkungan kepengurusan MWC-NU, hal ini diasumsikan karena dalam kegiatan kegiatan MWC-NU sulit diatur dengan manajement modern, sehingga peranan jama`ah (warga Nahdliyyin secara umum) masih mendominasi dibandingkan dengan peranan jam`iyyah (warga Nahdliyyin yang secara sohih menjadi pengurus dan menggunakan aturan aturan organisasi.

BAB IV
PENUTUP

Dari uraian tersebut diatas, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1.      Kinerja Pengurus MWCNU Karangnunggal telah dapat dijalankan dengan didukung oleh sistim aturan aturan resmi seperti diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Nahdlatul Ulama, untuk itu konsistensi dalam berpegang teguh pada aturan organisasi harus dipertahankan dan terus dilestarikan sebagai organisasi yang sehat dan dinamis
2.      Dalam pelaksanaan program kerja hasil Konferensi MWCNU Karangnunggal tahun 2012 memang belum dapat berjalan sesuai yang diharapkan dan banyak kekurangan, untuk itu diharapkan agar kekurangan kekurangan tersebut dapat diminimalisir pada kepengurusan MWCNU mendatang
3.      Dalam perkembanganya MWCNU Karangnunggal tidak semata mata dipengaruhi oleh kondisi internal organisasi tetapi juga kondisi ekternal organisasi, sebab sebagai organisasi keagamaan terbesar di kecamatan Karangnunggal sangat diperlukan kerjasama yang senergi dengan semua komponen baik antar pengurus NU, tokoh masyarakat, Lembaga sosial,, maupun lembaga Pemerintahan yang ada.
Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati, kami segenap pengurus MWCNU Karangnunggal masa khidmat 2012 – 2017 mengucapkan terima kasih atas bantuan semua pihak dan mohon ma`af atas segala kekurangan kami, semoga Allah SWT memberikan balasan yang lebih layak kepada pihak pihak yang telah membantu dan senantiasa mendapat maghfiroh  atas segala kekurangan dan kekhilafan Amien
   
                                                                                    Karangnunggal08 Dzulqa’dah   1439 H.
    21 Juli  2018 M.

PENGURUS
MAJLIS WAKIL CABANG
JAM`IYAH NAHDLATUL ULAMA
KARANGNUNGGALTASIKMALAYA

Ro`is Syuriyah,                           Ketua,                                                      Sekretaris,

 TTD                                TTD                                 TTD

KH. SYARIF HIADAYAT       ABDUL MUHAEMIN, S.Pd.I              W. SUHENDI, S.Ag.

1 komentar:

  1. Mantap dan saya ucapkan terima kasih. ijin duplikat Gus.. untuk persiapa LPJ kami

    BalasHapus